Kondisi pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja. Situasinya bisa jadi lebih sulit. Lalu, bagaimana cara mencari pekerjaan di masa pandemi seperti ini?
Berikut 3 tips yang dibagikan Mr. Justing Ong pada siaran hari Sabtu, 3 Oktober 2020.
- Update resume atau CV Anda secara berkala
Kadang kita sudah merasa nyaman di pekerjaan kita sekarang hingga lupa meng-update resume atau CV kita sehingga saat ada lowongan pekerjaan, kita tidak siap dan kehilangan kesempatan.
Saat mengupdate resume atau CV, perhatikan secara detail tata Bahasa terutama Bahasa Inggris. Untuk menghindari typo atau salah grammar, sila cek di Grammarly.com.
Anda bisa mengunggah CV dalam bentuk Ms Word dan akan muncul rekomendasi grammar yang benar. Yang penting: Tenses harus tepat, seperti pekerjaan sekarang harus memakai Present Tenses untuk poin-poin yang penting, begitu juga pekerjaan masa lalu.
Bagian header CV tulislah nama lengkap, alamat email dan nomor telepon seluler. Tidak perlu memasang foto jika tidak diminta. Jika diminta, pilihlah foto dengan tampilan profesional (sama seperti profile picture akun Linked In). Untuk menghindari diskriminasi gender, umur, dsbnya, sebaiknya tidak memasukkan data pribadi lainnya, kecuali diminta.
Jika Anda telah memiliki riwayat pekerjaan, tulislah secara berurutan atau kronologis: mulai dengan pekerjaan terakhir, nama perusahaan, periode masuk hingga sekarang. Jika dipromosikan di perusahaan yang sama, hendaknya dipisahkan bulan dan tahun kamu di posisi ini.
Tuliskan apa yang dikerjakan dan achievement dalam bentuk numbers. Misalnya, berapa persen penghematan per tahun, berapa persen kenaikan penjualan dan sebagainya. Perusahaan lebih senang pelamar yang menjelaskan dalam bentuk quantifiable (bisa dihitung) daripada hal-hal yang abstrak atau ambigu.
Jika baru lulus kuliah atau pindah bidang pekerjaan, Anda bisa mulai dengan riwayat pendidikan S1 ke atas dimulai dari yang paling terakhir. Tuliskan prestasi seperti Cumlaude, Award apa saja yang pernah diterima, keanggotaan organisasi, jabatan di organisasi, dan sebagainya. Jika IPK kurang bisa dibanggakan, jangan ditulis di situ.
Kemampuan berorganisasi ini penting karena dunia kerja lebih senang dengan pelamar yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan akademik dan kemampuan berorganisasi. Di perusahaan kita harus berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai organisasi, latar belakang, sifat dan sebagainya. Jadi, kemampuan berinteraksi (interpersonal skill) adalah hal krusial.
Setelah itu masukkan skill, baik hard skill, soft skill, dan language skills. Soft skill seperti interpersonal skill, presentation skills. Hard skill misalnya penguasaan software Microsoft Office (Powerpoint, Excell, Words, dsbnya), atau software yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar seperti Auto Cad, Python, C++ dan sebagainya.
2. Update atau Buat Akun LinkedIn
Kalau Anda belum punya LinkedIn, segera bikin. Jangan sampai ketinggalan. Seperti di Facebook atau Instagram, kita tentunya mau memasang foto yang paling cantik atau ganteng memanfaatkan fitur-fitur fotografi sehingga lebih enak dipandang.
Di LinkedIn, karena ini adalah imej profesional kita, sebaiknya kita investasi sedikit dengan pergi ke studio atau minta teman fotografer professional untuk mengambil foto Anda: berjas, dasi atau hal lain yang membuat kita kelihatan lebih profesional.
Kita bisa memasukkan riwayat pekerjaan laiknya CV atau Resume versi singkat. Jika Anda pernah dipromosikan beberapa kali, Anda bisa memisahkan riwayat pekerjaan di setiap pos di perusahaan yang sama. Anda bisa memasukkan sertifikasi kalau ada, juga kerja volunteer. Perusahan biasanya suka dengan orang yang tidak hanya bekerja tapi juga aktif di kegiatan perusahaan di mana kita bekerja.
Jangan pasang status di LinkedIn yang tidak berkaitkan dengan pekerjaan atau profesi Anda. Misalnya, update foto kucing, update status tentang politik, berita hoax, video Youtube Blackpink dan lain-lain.
Anda bisa mulai mencari teman-teman dekat Anda dan connect. Jangan lupa Say Hi dan bilang senang connect dengan Anda. Setelah connect dengan teman Anda (1st connection), Anda bisa lihat koneksi teman Anda.
Jika Anda ingin membangun koneksi, minta tolong teman Anda untuk minta ijin ke temannya bahwa Anda ingin connect lewat LinkedIn.
Setelah oke baru Anda connect ke temannya teman (2nd degree connection). Jangan lupa bilang, “Hi, saya A, senang berkoneksi dengan Anda lewat Linked In. Lalu bisa tukar kontak dan mungkin kopdar untuk diskusi mengenai apa yang kamu bisa kontribusi ke perusahaannya.
Anda juga bisa mulai memberi komen atau like postingan teman atau orang yang kamu follow, misalnya Bill Gates, Elon Musks, dan lain-lain. Dengan sistem algorithm LinkedIn, makin banyak kamu komen dan Like, makin naik profile Anda di samping kata kata kunci di LinkedIn pada profile Anda.
Jangan lupa ikuti diskusi grup di bidang industri Anda, lalu berkontribusi dengan mengutarakan pandangan Anda terhadap suatu masalah, jadi orang lebih tahu mengenai Anda.
Lalu, apa itu search function di LinkedIn?
Sebenarnya mirip dengan Facebook, kalau Anda suka kepo atau stalking mantan atau gebetan Anda di Facebook, Anda pasti bisa melakukan hal yang sama di LinkedIn untuk stalking job atau pekerjaan di Linked In yang Anda cari.
Tinggal cari keyword atau cari nama perusahaannya. Di bagian perusahaan ada job listing yang bisa Anda lihat satu persatu, juga siapa saja alumni universitas Anda yang bekerja di situ, atau HRD di perusahaan itu.
Bangun kontak via Linked InMail, perkenalkan diri Anda, background, tertarik di posisi apa dan ajak “Connect” lewat LinkedIn, tukar kontak, dan seterusnya, termasuk kopdar diskusi mengenai perusahaan dan apa yang kamu bisa lakukan atau kontribusikan di perusahaan tersebut. Jangan lupa maintain contact, bilang terima kasih di email sudah berdiskusi dengan orang tersebut.
3. Ikuti networking event di industri Anda.
Sukses di dunia kerja dan mencari kerja bukan dari apa yang kita tahu tapi siapa yang kita tahu atau kenal. Dalam hal ini networking menjadi salah satu hal yang paling krusial atau penting.
Selain Linked In, kita bisa membangun jaringan dengan cara mengikuti networking event di Industri Anda. Saat menghadiri networking event, siapkan kartu nama Anda. Tapi jangan diberikan saat sedang berkenalan. Fokuslah ke perkenalan: namanya siapa, dari perusahaan mana, posisinya apa, dan kenalkan diri Anda juga, baru tukar kartu nama.
Kata-kata terindah yang kita ucapkan kepada seseorang bukan kata pujian seperti ganteng atau cantik, tapi nama orang tersebut. Kita perlu mengingat nama orang yang baru kita kenal dengan cara menyebutkan berkali-kali seperti: Hai Pak Ahmad, senang bertemu dengan Anda. By the way, Pak Ahmad sudah berapa tahun bekerja di perusahaan ini dan posisi apa? Pak Ahmad kita akan bertemu lagi suatu waktu, keep in touch ya. Terima kasih Pak Ahmad.
Dengan kita menyebut tiga sampai empat kali, kita menyuruh otak kita menghafalkan nama orang tersebut, dan jita kita ketemu lagi di depan toilet atau di lift , lebih gampang ngobrol lagi karena kita ingat nama orang tersebut
Cukup 10 menit perkenalan dengan satu orang, kita move on dengan kenalan ke orang lain. Jadi kita bisa mendapatkan minimal 5 hingga 10 orang dalam suatu networking event.
Bagaimana cara memotong pembicaraan? Kita bisa minta ijin ambil minum atau ke kamar kecil, tapi jangan bohong, kita mesti ke sana.
Setelah selesai jangan lupa langkah-langkah untuk follow up dan maintain contact seperti di LinkedIn tadi.
Sukses untuk Sobat Katolikana yang sedang mencari pekerjaan!